30 hari sejak semua harapan berlalu begitu
cepat,secepat kilat yang menyambar setiap pohon yg tinggi dan tiang tiang yang
menjulang ke angkasa, 30 hari waktu dimana aku pernah merasakan bahagia yang
begitu dalam dan perasaan cinta yang melekat hingga sampai saat ini.
Pertemuan itu pertemuan pertama kita dimana semuanya menjadi sebuah
senyuman,senyuman kebahagiaan hingga rumputpun meneteskan setiap embun di pagi
hari menandakan akan adanya hari yg cerah “Hai??sudah
lama ya,maaf aku lama karna menunggu teman” jawabnya dengan melihat kearah
temannya. “iya gak apa apa kok
tadi aku jogging dulu”, sebuah percakapan demi percakapan kita diskusikan
bersama entah itu canda,tawa,bahagia dan saling ejek tapi aku berfikir justru
candaan itu yg membuatku semakin nyaman dekat denganmu itulah yang aku rasakan.
Dan akhirnya pertemuan itu berakhir kita berpisah untuk kembali ke tempat
kita masing-masing dan saling menjauh. Setelah itu akupun coba melihat
facebookmu “lewat pasar jadi
ingat seseorang”…”dia masih ingat mantannya ” sahutku dalam hati. Seperti sesak di
dada tapi untuk apa aku harus marah akupun bukan siapa siapa dia.
Tidak lama setelah itu aku terima message ternyata itu kamu dan
akupun membalas setiap pesan yang kau balas padaku. Entah seperti magnet yg
tarik menarik akupun tidak bisa berhenti menjawab setiap sms darimu mungkin
senang,bahagia, campur aduk menyatu menjadi satu lalu kuputuskan untuk bertemu
keesokan harinya. Pukul 7 di malam senin aku datang ketempat yang telah
ditentukan. “sudah lama y?” tanyanya “baru aja dateng hehe yaudah yuk” sahut ajakanku kami langsung berjalan
ke taman di tengah perkotan yg penuh dengan hiruk pikuk kota metropolitan.
“sampai
juga yah kita disni” “iya”..percakapan demi percakapan,waktu trus berlalu entah mengapa setiap
yg dirimu bicarakan semua sangat berarti. Tanpa sadar ternyata perasaan itu
semakin kuat dan dengan sengaja akupun mengutarakan perasaanku “aku syg sma kamu” itulah kalimat awal yg aku
bicarakan “iya aku
juga” akupun kaget ketika
dirimu membalas perkataanku. Dan pertemuan singkat itu membuat janji awal
dari sebuah hubungan kita, awalnya semuanya menjadi indah. Setiap pagi pesanmu
selalu hadir lebih awal “jangan
lupa sarapan y? semangat untuk pagi ini” aku
merasa semuanya menjadi indah satu hari dua hari tiga hari tak pernah aku
sebahagia ini. Di malam minggu awal kita pertama kali engkau mengajakku datang
ke tempat undangan temanmu,aku tak pernah pedulikan sehebat apa acara itu tapi
yang jelas di sampingmu hidupku sudah tenang.
Kurang lebih pukul 11.00 malam kita memutuskan untuk pulang, penyakit
maagmu kambuh aku bingung bukan kepalang entah apa yang harus kulakukan dan
akupun berpikir untuk membelikanmu seporsi nasi goreng untuk mengisi kekosongan
perutmu lalu pulang kerumahmu.
Di hari berikutnya kamu sakit aku mencoba membantu dengan memberikan dua
lembar uang biru untuk kesembuhan dirimu dengan bermaksud kau bisa sembuh dan
ceria kembali seperti yang biasa aku tau
Di minggu kedua berikutnya setiap kelakuanmu berbeda dari seminggu
sebelumnya dirimu hanya berbicara seadanya dan sms seadanya aku tak mengerti
apa yang sebenarnya terjadi. Ku coba untuk memberikan penawaran - penawaran
seperti mengantarkanmu kerja atau hanya sekedar bertemu tapi tetap saja
aku merasakan suatu hal yang berbeda. Aku merasa seperti tak dianggap bagaikan
patung yang hanya dilewati orang berlalu lalang. Kucoba untuk mencairkan
suasana akan tetapi tetap saja dirimu dingin dan tidak menghargai semua usahaku
untuk membuatmu tertawa.
Ponselku berbunyi “maaf jika
diriku sekarang berubah,aku seperti ini bukan karna tidak sayang denganmu tapi
aku tidak tau apa yg harus kulakukan” sebuah
pesan masuk di ponselku dan memang itu kamu. Aku tak mengerti apa maksud semua
sms dari mu hingga akhirnya dirimu memutuskan untuk menyudahi semua hubungan
ini.“Maaf.. aku tahu aku salah, aku tidak ingin menyakitimu lebih dari ini.
Kita sudahi saja semuanya, silahkan kamu melanjutkan hidupmu dan aku akan
memulai hidupku dengan membiasakan diri tanpa kehadiranmu”, ucapmu
Entah apa yang ada di otakmu saat itu dan aku tak terima dengan semua
ini, aku mencoba mencari tau tapi jawabannya selalu tak masuk akal bagiku.
Akupun berfikir mungkin mantanmu yang membuatmu 180 derajat berubah padaku ya
mungkin mantannya, akupun berfikir untuk apa semua lelucon ini!! untuk apa
dirimu menyentuh hatiku,hati yang sudah kuberikan semuanya padamu!!! Hingga
disaat itu aku memutuskan untuk menghilangkan semua perasaanku padamu tapi aku
tak mengerti dimanapun aku berada sosok wajahmu selalu menghiasi kehidupanku. "Ah sudahlah buang jauh jauh
perasaan itu.
Di kamarnya
Dia masih menangis, suara lagu dari DVD miliknya masih
mengiringi kesedihannya, seolah menjadi bagian soundtrack dari karnaval
kesedihan yang dia ciptakan sendiri. Suara dari lagu tersebut melantun semakin
kuat dan mendorong ingatanku
Maaf.. ku telah menyakitimu
Ku telah kecewakanmu
Bahkan ku sia-siakan hidupku,dan kubawa kau s'perti
diriku
Walau hati ini t'rus menangis
Menahan kesakitan ini
Tapi ku lakukan semua demi cinta
Akhirnya juga harus ku relakan kehilangan cinta
sejatiku
Segalanya t'lah ku berikan
Juga semua kekuranganku
Jika memang ini yang terbaik
Untuk diriku dan dirinya
Kan ku t'rima semua demi cinta
Reff :
Jujur, aku tak kuasa, saat terakhir ku genggam
tanganmu
Namun yang pasti terjadi, kita mungkin tak bersama
lagi
Bila
nanti esok hari
Ku
temukan dirimu bahagia
Ijinkan
aku titipkan kisah cinta kita selamanya
"Ah iya benar ini lagu
kerispatih - Demi cinta". kataku
Tepat hari selasa dirimu berulang tahun akupun mengucapkan “semoga panjang umur dan
dilancarkan jodohnya ya?” yg
jelas doaku selalu ingin membuatmu bahagia. Dirimu mengundangku untuk hadir di
acaramu itu . pernah berpikir untuk tak ingin datang ke acaramu tp aku merasa
tak enak akupun mengiyakan untuk datang walaupun dalam hati penuh sesak. Aku
tak ingin dirimu tau bahwa kau telah menyakitiku begitu dalam. Di malam itu
akupun menanyakan mengapa dirimu memutuskan hubungan ini? Lagi lagi jawaban itu
tidak masuk akal “selalu
saja bermain dengan kata kata” ketus
dalam hatiku. Yasudahlah aku rasa sudah cukup untuk mencari tau apa semua
alasan ini dan tujuanmu menghancurkanku
Lalu kulihat
sekilas update facebook terbarumu “aku kangen kamu yang dulu bukan yang
sekarang”, begitu kalimat
yang terucap dari updatenya. Aku tidak ingin terlalu cepat merasa besar hati
karena merasa dirindukan, mungkin saja saat ini dia hanya sekadar rindu dengan
kekasih dulunya yang entah itu siapa.
“ah.. kalimat tadi pasti bukan untukku”, gumamku dalam hati untuk meyakinkan
diriku sendiri
Dirimu mungkin menganggapku sebagai pembohong tapi tak pernah sedikitpun
aku menyakitimu. Segala kebohongan itu sebenarnya hanya untuk membuatmu
bahagia,gembira tanpa dirimu tau betapa sakitnya aku telah dipermainkan. dirimu
mungkin berfikir aku telah bahagia tp sesungguhnya tak seperti itu, aku
menginginkanmu lebih dari apapun lebih dari yang kau tau
Hingga
saat ini rasa itu tetap ada rasa yang tidak pernah hilang. Sama seperti 30 hari
yang lalu kita bertemu entah sampai kapan akan tetap ada..tapi mulai hari ini
perlahan aku akan pergi dan menghilang berharap kamu tak akan menemukanku lagi.
Semoga kamu tetap ceria tetap seperti bagaimana kamu yg bawel dan apa adanya
dirimu. Surat ini surat yang terakhir dariku untukmu dan tak akan ada aku lagi
di sisimu. Good bye ^^